“When when I see you again…”
Lagu Don’t you remember milik Adele masih
mengalun indah di telingaku. Entah apa yang masih aku pikirkan saat itu.
Dentang jam mulai tak terasa lagi di otakku, semua hilang. Yang ada hanya
namamu, kamu kamu kamu yang saat itu ada di hatiku. Namamu begitu syahdu
merasuki jantungku, yang sekuat hati telah aku usir dari peraduan. Tengah malam
itu aku tak terbangun karena mimpi buruk ataupun terbangun karena rasa lapar.
Tengah malam itu aku benar-benar belum merasakan kantuk, mataku masih saja
mampu menangkap sinyal-sinyal penglihatan, ia tak mau beristirahat. Mataku tak
juga merasakan lelah. Aku teringat untuk menghubungi seseorang yang biasanya
menemaniku ketika aku tak bisa terlelap. Orang itu, orang yang selalu ada di
saat aku membutuhkannya. Walaupun dia aku sia-siakan, dia selalu ada untukku.
Jemariku terpaku ketika melihat namanya di
kontak HP ku. Apa harus aku juga yang selalu menghubunginya pertama kali? Dia
saja sepertinya merasa terganggu dengan sms ku. Aku teringat beberapa tahun
lalu, saat dulu semuanya sebelum berbalik seperti saat ini. Dulu kamu yang
selalu menghubungiku sekarang aku dulu yang harus menghubungimu. Dulu kamu yang
selalu menyapaku ketika bertemu, sekarang aku yang harus menyapamu terlebih
dahulu. Dulu , itu dulu duluuuu!
Aku harus kembali ke masaku sekarang, masa di
mana aku harus berjuang hanya demi
mendapatkan secuil perhatian darimu. Masa dimana aku harus berjuang mencari
kasih sayangmu yang dulu telah aku sia-siakan. Aku kini sendiri, tak punyaimu
juga orang lain. Aku hanya sendiri dan berharap hanya kaulah satu-satunya yang
akan menemaniku sampai akhir hidupku kelak. Ah mimpi! Tentu saja aku bermimpi
untuk kau miliki lagi. Menyebut namaku pun kamu sudah tak sudi lagi, bagaimana
dengan memilikiku kembali? Ah takkan mungkin!
Tiba-tiba HPku berdering. Satu sms diterima,
aku pikir itu dari kamu. Ternyata tidak.
From : Kak Andro
Belum tidur
dek? Mikirin dia lagi ya? J
Jgn malem2 ya
tidurnya, ada aku kok
yg nggak akan
ninggalin kamu. Aku
sayang kamu
:*
Received
Sun, 10 March 2013
01:10:13
Aku tak menyangka masih ada sosoknya yang
menemaniku saat saat aku membutuhkan orang lain. Tuhan, andai saja aku
mencintai pria ini tanpa harus mengharapkan ia yang tak memperdulikanku, pasti
aku telah bahagia. Tuhan, kenapa Engkau biarkan rasa ini tumbuh di waktu yang
terlambat? Di saat kamu mulai menyadari untuk meninggalkanku? Tuhan, aku bodoh
atau rasa ini yang terlalu bodoh untuk aku miliki?
Aku
mencoba terlelap malam itu, dan hasilnya masih nihil. Masih juga aku tak
sanggup memejamkan mata. Aku perempuan bodoh? Iya aku bodoh! Menunggunya itu
bodoh! Aku menunggunya, aku menyesali apa yang aku lakukan di masa lalu!
Sementara aku kini mengabaikan beberapa cinta yang berusaha mendekatiku, apa
aku tak terlalu bodoh?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar