Aku kembali termangu dalam diamku, memikirkan
segala keluh kesah yang telah lama ku pertaruhkan. Aku tak bahagia Tuhan, jika
terus menerus sekedar memikirkan dia setiap waktu. Empat bulan, tak begitu lama
jika ku jalani tanpa sebuah beban.
“Aku bahagia, iya aku bahagia”
Terus menerus kata-kata itu aku ucapkan agar
aku yakin bisa jalani empat bulan ku itu dengan senyuman, tanpa tangisan. Tapi
sebenar-benarnya ada beberapa luka yang harus aku pendam di hati, ada beberapa
dendam yang aku persiapkan untuknya kelak jika semuanya tlah berubah.
“Aku sanggup Tuhan, aku sanggup.”
Kata-kata itu terus menggema di telingaku. Jika
aku bayangkan, dengan menunggunya empat bulan pun aku sebenarnya tak mampu.
Hanya bayangan, dan belum ku jalani. Tapi pada akhirnya, aku telah menjalani
lebih dari separoh waktu itu, dan aku sanggup, aku mampu menunggunya dengan
beberapa pengabaiannya dari sikap-sikapnya.
“Aku sangat lelah Tuhan dengan beberapa
sikapnya yang membuatku muak karna sebenarnya ujungnya aku yang harus tersakiti
atas sikapnya itu”
Beberapa kali aku harus memendam tangisku dalam
tawaku di depan sebagian orang, walaupun sebenarnya setiap kali mendapatkan
sakit dari sikap yang menunjukkan keangkuhanmu itu aku harus menangis. Aku
sengaja memendamnya agar mereka berpikir bahwa aku tak terlalu bodoh menangis
untuk orang yang sama sekali tak memperdulikanku. Aku tak yakin, seberapa kuat
aku harus memendam tangisku ini, yang jelas semua tangis yang aku pendam itu
aku yakin akan ku tumpahkan pada saatnya. Akan ku tumpahkan semuanya, di
depanmu, ya hanya di depanmu. Orang yang aku cintai.
“Sempat terpikir olehku untuk mengakhirinya.”
Aku memang hanya perempuan biasa yang tak
selebihnya bisa terus bersabar dengan keadaan. Aku tak selamanya bisa bersabar
dengan waktu, aku sempat berpikir untuk mengakhiri berbagai penantianku ini
tentangmu. Tapi sayang, janjiku menghalanginya. Aku teringat janji ku sampai
akhir April itu. Aku masih ingat, ingat betul. Juga janjimu untuk menerimaku
kembali, ah sebodoh apa aku untuk percaya omong kosongmu itu. Iya, aku sadar
sayang, aku sadar! Aku juga tau apa isi dari hatimu sayang, aku tau! “Dendam”
bukan? Dendammu di masa lalu kan? Aku tau! Dendam mu untuk penyesalanku atau untuk
perbuatanku di masalalu? Aku belum
mengetahuinya untuk hal itu. Tapi tenanglah, aku takkan peduli dengan alasanmu
memberi dendam untukku, aku malah akan bersahabat dengan dendammu itu!
saat i 6 a u �J
\J
nginginkanmu. Sumber kebahagiaan dalam hidupku. Tak kan
pernah ada yang lain. Hanya kamu, mantan yang ku nanti pelukmu dalam
kebahagiaan, bukan setiap tangisan.
I tried and downloaded the movie credits from 'The Matrix' on my
BalasHapusHowever I also discovered some great movies youtube converter from 'The Matrix' on my system. I haven't seen anything like The Matrix, but they're