Senin, 18 Maret 2013

Dendammu Akan Bersahabat denganku!


Aku kembali termangu dalam diamku, memikirkan segala keluh kesah yang telah lama ku pertaruhkan. Aku tak bahagia Tuhan, jika terus menerus sekedar memikirkan dia setiap waktu. Empat bulan, tak begitu lama jika ku jalani tanpa sebuah beban.
“Aku bahagia, iya aku bahagia”
Terus menerus kata-kata itu aku ucapkan agar aku yakin bisa jalani empat bulan ku itu dengan senyuman, tanpa tangisan. Tapi sebenar-benarnya ada beberapa luka yang harus aku pendam di hati, ada beberapa dendam yang aku persiapkan untuknya kelak jika semuanya tlah berubah.
“Aku sanggup Tuhan, aku sanggup.”
Kata-kata itu terus menggema di telingaku. Jika aku bayangkan, dengan menunggunya empat bulan pun aku sebenarnya tak mampu. Hanya bayangan, dan belum ku jalani. Tapi pada akhirnya, aku telah menjalani lebih dari separoh waktu itu, dan aku sanggup, aku mampu menunggunya dengan beberapa pengabaiannya dari sikap-sikapnya.
“Aku sangat lelah Tuhan dengan beberapa sikapnya yang membuatku muak karna sebenarnya ujungnya aku yang harus tersakiti atas sikapnya itu”
Beberapa kali aku harus memendam tangisku dalam tawaku di depan sebagian orang, walaupun sebenarnya setiap kali mendapatkan sakit dari sikap yang menunjukkan keangkuhanmu itu aku harus menangis. Aku sengaja memendamnya agar mereka berpikir bahwa aku tak terlalu bodoh menangis untuk orang yang sama sekali tak memperdulikanku. Aku tak yakin, seberapa kuat aku harus memendam tangisku ini, yang jelas semua tangis yang aku pendam itu aku yakin akan ku tumpahkan pada saatnya. Akan ku tumpahkan semuanya, di depanmu, ya hanya di depanmu. Orang yang aku cintai.
“Sempat terpikir olehku untuk mengakhirinya.”
Aku memang hanya perempuan biasa yang tak selebihnya bisa terus bersabar dengan keadaan. Aku tak selamanya bisa bersabar dengan waktu, aku sempat berpikir untuk mengakhiri berbagai penantianku ini tentangmu. Tapi sayang, janjiku menghalanginya. Aku teringat janji ku sampai akhir April itu. Aku masih ingat, ingat betul. Juga janjimu untuk menerimaku kembali, ah sebodoh apa aku untuk percaya omong kosongmu itu. Iya, aku sadar sayang, aku sadar! Aku juga tau apa isi dari hatimu sayang, aku tau! “Dendam” bukan? Dendammu di masa lalu kan? Aku tau! Dendam mu untuk penyesalanku atau untuk perbuatanku di masalalu?  Aku belum mengetahuinya untuk hal itu. Tapi tenanglah, aku takkan peduli dengan alasanmu memberi dendam untukku, aku malah akan bersahabat dengan dendammu itu!
saat i 6 a u �J \J nginginkanmu. Sumber kebahagiaan dalam hidupku. Tak kan pernah ada yang lain. Hanya kamu, mantan yang ku nanti pelukmu dalam kebahagiaan, bukan setiap tangisan.

1 komentar:

  1. I tried and downloaded the movie credits from 'The Matrix' on my
    However I also discovered some great movies youtube converter from 'The Matrix' on my system. I haven't seen anything like The Matrix, but they're

    BalasHapus