Malam ini, aku
terduduk di atap rumahku. Memilih beratapkan bintang. Langit malam ini
nampaknya cerah, secerah pemikiranku kali ini. Sudah 17 tahun aku menghirup
udara kebebasan di dunia ini, hampir 18 tahun malah. Iya, hampir.
Tenang sekali
malam ini, begitu damai. Tak ada beban yang menghinggapi naluriku. Tepat
sebulan yang lalu, aku divonis lulus dari sekolah yang telah ku naungi selama 3
tahun. Setelah itu, aku memperoleh kejutan. Ternyata aku juga lolos seleksi masuk
Perguruan Tinggi Negeri di Kotaku. Begitu bahagianya hidupku kali ini.
Terimakasih Tuhan.
Masa putih
abu-abu , ah jadi teringat masa-masa ku itu. Aku menemukan banyak suka dan
duka, menemukan teman, sahabat dan bahkan tak lebih yang ku anggap sebagai keluargaku
sendiri. Tapi dulu, HAHAHA … Ah, rasanya aku akan tertawa sekeras itu, jika
mengingat masa dimana pertemuan dari sebuah keluarga ini.
Dulu, kita
disatukan dari banyak perbedaan, persaingan, dan perselisihan. Dulu banyak
kecanggungan yang kita alami. Dulu, sebuah keluarga ini terbagai menjadi
beberapa gerombolan. Nggak bisa bersatu. Kalaupun berdiskusi pun kita memilih
gerombolannya. Dulu , kita kompak banget loh kalau disuruh “nyontek” bersama.
Iya, walaupun masih sering mengedepankan kata “persaingan” tapi nakalnya kita
dulu emang nggak bisa diajak kompromi. Masih ingat yang sering nyontek saat
ulangan Biologi? Saat ulangan Agama? Nggak usah malu ngakuinnya, yang nulis
juga nggak pernah absen nyontek kok :D Aku pikir sih, kita dulu cuma kompakkan
pas nyontek aja. Di sisi lain, kita tetep dan sering banget mentingin egois
dari diri masing-masing. Ah tetapi ternyata itu semua adalah suatu kelengkapan
dari sebuah keluarga. Keluarga yang tak akan pernah ku lupakan dalam hidupku.
Waktu pun
berlalu, awal kelas XII semuanya berubah. Kita sudah saling mengenal, saling
akrab satu sama lain. Merasa mulai “dekat” mungkin. Sudah bisa saling membaur
dan mulai mencar alias nggak bergerombol :D kita mulai sadar untuk saling
membantu di kelas XII. Lebih nggak mementingkan ego sendiri, meski persaingan
itu masih tertulis mungkin di benak kalian. Kelas IPA 2 yang kita namakan
CLASITO terkenal akan berbagai kekompakan, mulai dari kompak tidur di kelas
nglembur buat nge-cat kelas. Kekompakkan kalian menjelajah jalanan liar, ke
Ketep, Kukup, Pantai Sepanjang. Ah rasanya takkan habis menuliskan berjuta
kenanganku dan kenangan kalian di masa putih abu abu. Ingin rasanya mengulang
masa masa indah bersama kalian. Mengagumkan
, dari kecanggungan, kini kita telah menjadi sebuah keluarga. Ku harap kalian
tak saling melupakan satu sama lain J
Sekalian juga,
mau ngabsen dong. Yang kangen masa ngecat mengecat kelas mana suaranyaaa?~ Ada
yang kangen masa touring-touring? Ada yang kangen nginep bareng dan bakaran di
rumahnya arif? Ada yang kangen masa nyontek kalian? Ada yang kangen sama
pacarnya yang satu kelas? *eh.
Aaaaaaaaah kalau yang nulis ini kangen semuanyaaaa. Ayo dibaleni meneh J
Mungkin kita
nggak selamanya bisa bersama-sama, bisa terus berdampingan seperti
kemarin-kemarin. Kita punya tujuan hidup yang berbeda, berbagai cita-cita yang
telah kalian persiapkan dari kecil. Kita pergi, saling meninggalkan satu sama
lain. Mencoba mencari keberuntungan tentang hidup dari diri sendiri. Aku
percaya, kalian mampu menemukan kesuksesan kalian. Tuhan telah memberikan jalan
untuk kita meraih impian itu, tinggal bagaimana kita memilih berbagai jalan.
Apa kita akan tersesat ataupun tidak. Kita sama-sama berjuang kawan, sama-sama
mencoba mencari kemenangan meski perbedaan jalan yang kita tempuh.
Selamat berpisah
teman, Selamat berjuang dalam meraih segala impian kalian, Selamat menempuh
hidup baru tanpa kekonyolan keluarga besar CLASITO, Selamat menemukan jalan
hidup kalian masing-masing. Sampai jumpa di gerbang kesuksesan.
6 Mei 2013
10:41 PM